Selasa, 04 Oktober 2016

Contoh Kasus/Software Model Proses Perangkat Lunak

C. CONTOH KASUS/SOFTWARE MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK

1. Waterfall 

Contoh kasus :
pembuatan program pendaftaran online ke suatu Instansi Pendidikan. Program ini akan sangat membantu dalam proses pendaftaran, karena dapat meng-efektifkan waktu serta pendaftar tidak perlu repot-repot langsung mendatangi Instansi Pendidikan.

Softwarenya :
  • Sistem program untuk pendaftaran dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan Sistem Database yang dibuat menggunakan MySQL, dan diterapkan (diaplikasikan) pada PC (personal computer) dengan sistem operasi berbasis Microsoft Windows, Linux, dan sebagainya.
  • Setelah program selesai dibuat dan kemudian dipergunakan oleh user, programmer akan memelihara serta menambah atau menyesuaikan program dengan kebutuhan serta kondisi user.

 2. RAD (Rapid Application Development)

Contoh Kasus :
RAD sangat tepat diterapkan untuk sistem yang telah jelas dan lengkap kebutuhannya, di mana terdapat komponen-komponen yang dapat dipakai kembali dalam proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan perangkat lunak yang singkat.

3. V-Model  

Contoh Kasus :
V Model digunakan dalam proyek teknologi informasi di negara Jerman. Hal ini berlaku terutama untuk proyek teknologi informasi pada pada sektor pertahanan negara Jerman. Selain itu, V Model juga digunakan oleh software developer negara Jerman untuk proyek teknologi informasi lain.

4. Increnmental  

Contoh Kasus :
Puskesmas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Diantaranya adalah rekam medis pasien di Puskesmas Mranggen I masih menggunakan sistem manual, sehingga menyebabkan beberapa kendala diantaranya pengolahan data pasien yang masih lambat yang mengakibatkan tingginya tingkat kesalahan dalam pengolahan data pasien. Sistem rekam medis ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus pada Puskesmas Mranggen I, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi literature. Teknik analisis data menggunakan model incremental yang dikembangkan dari model waterfall, sedangkan model analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dalam menggambarkan model data dan DFD (Data Flow Diagram) untuk mengembangkan model fungsional.Perangkat pembangun adalah Borland Delphi 7 dengan database MySQL. Data yang diproses yaitu pendaftaran, rekam medis, rujukan, laboratorium sedangkan keluaran dari system berupa laporan-laporan.

Softwarenya :
  • ERD (Entity Relationship Diagram).
  • DFD (Data Flow Diagram).
  • Borland Delphi 7.
  • Database MySQL.

5. Spiral 

Tuan X adalah General Manager A Company, sebuah perusahaan perkapalan yang berbasis di Singapura. Sebagai perusahaan UKM muda yang terus berkembang, Tuan X menginvestasikan sebagian modal perusahaan untuk promosi di media cetak dan elektronik, serta melatih kemampuan karyawan melalui berbagai kursus. Untuk mendukung kerja karyawan, A Company menggunakan komputer dasar (Basic PC) yang dilengkapi dengan office software. Seperti kebanyakan UKM lainnya, A Company juga memiliki akses internet yang hanya dapat digunakan secara terbatas di beberapa PC. A Company memiliki satu buah email resmi yang masih menggunakan domain dari ISP (Internet Service Provider). Untuk komunikasi dilingkungan karyawan, mereka menggunakan fasilitas email gratis yang banyak tersedia di internet. Email gratis ini kadang juga digunakan untuk berkomunikasi dengan supplier dan pelanggan. Sebagai perusahaan UKM yang terus berkembang cepat, Tuan X mulai berfikir untuk mengembangkan A Company lebih professional. Harapan Tuan X, calon pelanggan potensial, pelanggan, supplier dan karyawan lebih mengenal A Company. Disisi lain, ia juga berharap agar cara yang digunakan lebih efisien, hemat biaya, tetapi menampilkan sosok perusahaan yang meyakinkan atau bonafit. Tuan X meyakini, bahwa berkomunikasi menggunakan alamat email atau domain sendiri; promosi melalui website sendiri; data yang terintegrasi dan dapat diakses disemua komputer perusahaan akan dapat membawa perusahaan menjadi lebih profesional. A Company tidak memiliki departemen khusus untuk menangani TI. Untuk mewujudkan keinginannya, Tuan X meminta bantuan perusahaan khusus TI. Implementasi TI dikerjakan oleh perusahaan TI (sebagai pemenang tender) dalam jangka waktu kontrak 1 tahun, Dalam proses implementasi, Tuan X menyerahkan tugas dan tanggungjawab kepada bawahannya. Semua karyawan dilibatkan dalam pertemuan dan diskusi dengan perusahaan pembangun TI. Dari waktu kontrak 1 tahun yang disepakati, TI yang bisa diimplementasikan adalah pembangunan jaringan komputer, akses internet, email, dan pembangunan data.

6. Prototype   

Dalam pelaksanaannya, system akademik yang berjalan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bandung dirasa belum optimal, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih bersifat manual. Dengan permasalahan tersebut , maka muncul berbagai permasalahan terutama pada proses pendaftaran,registrasi, pembagian kelas, pembagian wali kelas, proses penilaian serta informasi mengenai perkembangan siswa kepada orang tua. Untuk itu, diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mendukung pengambilan keputusan dalam memperoleh informasi kegiatan akademik. Pembuatan Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bandung menggunakan pendekatan terstruktur, sedangkan metode pengembangan menggunakan prototype dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, sedangkan alat yang digunakan dalam merancang sistem berupa Flow Map, Diagram Konteks, DFD dan pengembangan aplikasi berbasis desktop.Sistem yang dibangun disajikan secara client server sehingga dapat diakses beberapa komputer. Sistem yang dibangun diharapkan dapat mengatasi sebagian besar permasalahan yang ada seperti melakukan validasi kerangkapan data registrasi dan nilai siswa, pembagian kelas dan penilaian.

7. Concurrent 

Contoh Kasus :
Pemodelan Concurrent mendefinisikan serangkaian acara yang akan memicu transisi dari negara ke negara untuk masing-masing kegiatan rekayasa perangkat lunak, tindakan, atau tugas.
Selama tahap-tahap awal desain, sebuah inkonsistensi dalam model analisi secara bertahap terungkap bagaimana model proses pengembangan perangkat lunak. Dan hal ini menghasilkan analisis event koreksi model yang akan memicu aktivitas analisis dari negara yang dilakukan ke negara perubahan yang berikutnya.










Sumber :










Kelebihan Dan Kekurangan Model Proses Perangkat Lunak

B.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK

  1. Waterfall

    Kelebihan :
    • Mudah diaplikasikan.
    • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
    • Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
    • Bisa digunakan jika suatu persyaratan untuk membuat suatu software sudah dipahami dengan baik dan sudah lengkap semua persyaratan yang ada.
    • Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
    • Document pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi  setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
    • Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

    Kekurangan: 
    • Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
    • Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
    • Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.
    • Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama. 
    • Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
    • Waterfall model bersifat kaku sehingga Penanganan perubahan pada saat proses sedang berlangsung menjadi lebih sulit.
    • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
    • Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya. 
     
  2. RAD (Rapid Application Development) 

    Kelebihan :
    • Tahap-tahap RAD membuatnya mampu untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object), karena setiap komponen software dikerjakan secara terpisah dengan tim-tim tersendiri sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain yang pada akhirnya akan menghemat waktu.
    • Penggunaan tim yang terpisah untuk mengerjakan pekerjaan yang berbeda membuat pekerjaan lebih cepat dalam proses integrasi dan efisien terhadap waktu tanpa mengacaukan aplikasi.
    • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
    Kekurangan :   
    • Tidak begitu cocok untuk proyek dengan skala besar karena dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya komponen yang dikerjakan selain itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula koordinasi yang dibutuhkan.
    • Dalam waktu yang singkat, rasanya sulit untuk pengembang dan pemakai berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan untuk melengkapi sistem. Apalagi bila sistem ternyata tidak dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai resiko teknik yang tinggi.
    • Jika sistem tidak dibangun dengan benar maka RAD akan bermasalah.
    • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan customer. 
  3. V-Model

    Kelebihan :
    • V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dantool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete. 
    • V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. Userdari V Model berpartisipasi dalam change control boardyang memproses semua change request terhadap V Model.
    Kekurangan :
    • V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
    • V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activitydalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalamactivity tersebut dan apa yang tidak.
  4.  Incremental

    Kelebihan :
    • Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim yang banyak untuk menjalankannya.
    • Personil bekerja optimal.
    • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan.
    • Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian.
    • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.
    Kekurangan : 
    • Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
    • Sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament. 
    • Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
    • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
    • Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
    • kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
  5. Spiral 

    Kelebihan :
    • Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar.
    • Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
    • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
    • Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
    • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
    • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius. 
    Kekurangan :
    • Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen dan developer.
    • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
    • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.  
    • Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
    • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.
  6. Prototype

     Kelebihan :
    • Sifatnya yang sangat interaktif sehingga pengembang dan pengguna (pemakai) dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapantahapan tersebut.
    • User dapat berpartisipasi aktif.
    • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
    • Mempersingkat waktu pengembangan SI.
    • Menghemat waktu pengembangan.
    • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
    • Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
    • Untuk digunakan secara standalone.
    • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
    • User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem.
    Kekurangan :  
    • Pada prototype tentu saja banyak kebutuhan yang tidak di tampilkan seluruhnya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian.
    • Prototype yang di setujui oleh client harus dikembangkan oleh developer tanpa ada data tambahan dari client dan software dari prototype harus memiliki fungsi yang lengkap.
    • Banyak ketidak sesuaian pada bentuk prototype.
    • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
    • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
    • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
    • Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
    • Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan.
    • Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
    • Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama. 
    • Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem. 
  7.  Concurrent

    Kelebihan :
    • Hasil yang di dapat akan menghasilkan suatu sistem yang sangat baik karena terdapat perancangan yang terjadi secara besar dan terencana secara matang.
    Kekurangan :
    • Memungkinkan terjadinya perubahan besar-besaran, maka akan membuat biaya dan waktu yang diperlukan membengkak.
     

     

 

 
 
 
 
 
Sumber :








Contoh-contoh Model Proses Perangkat Lunak

A.      CONTOH-CONTOH MODEL PERANGKAT LUNAK 

1. Waterfall

Waterfall atau AIR terjun adalah model yang dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak, dan membuat perangkat lunak. Model ini berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. 
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem informasi, analisis kebutuhan, desain, koding, mengujian dan pemeliharaan. 




Contoh model Waterfall :   


  • Pembuatan program pendaftaran online ke suatu instansi Pendidikan. Program ini akan sangat membantu dalam proses pendaftaran, karena dapat meng-efektifkan waktu serta pendaftar , jadi tidak perlu repot-repot langsung mendatangi instansi Pendidikan.
  • John Chen adalah General Manager A Company, sebuah perusahaan perkapalan yang berbasis di Singapura. Sebagai perusahaan UKM muda yang terus berkembang, John Chen menginvestasikan sebagian modal perusahaan untuk promosi di media cetak dan elektronik, serta melatih kemampuan karyawan melalui berbagai kursus. Untuk mendukung kerja karyawan, A Company menggunakan komputer dasar (Basic PC) yang dilengkapi dengan office software. Seperti kebanyakan UKM lainnya, A Company juga memiliki akses internet yang hanya dapat digunakan secara terbatas di beberapa PC. A Company memiliki satu buah email resmi yang masih menggunakan domain dari ISP (Internet Service Provider). Untuk komunikasi dilingkungan karyawan, mereka menggunakan fasilitas email gratis yang banyak tersedia di internet. Email gratis ini kadang juga digunakan untuk berkomunikasi dengan supplier dan pelanggan. Sebagai perusahaan UKM yang terus berkembang cepat, John Chen mulai berfikir untuk mengembangkan A Company lebih professional. Harapan John Chen, calon pelanggan potensial, pelanggan, supplier dan karyawan lebih mengenal A Company. Disisi lain, ia juga berharap agar cara yang digunakan lebih efisien, hemat biaya, tetapi menampilkan sosok perusahaan yang meyakinkan atau bonafit. John Chen meyakini, bahwa berkomunikasi menggunakan alamat email atau domain sendiri; promosi melalui website sendiri; data yang terintegrasi dan dapat diakses disemua komputer perusahaan akan dapat membawa perusahaan menjadi lebih profesional. A Company tidak memiliki departemen khusus untuk menangani TI. Untuk mewujudkan keinginannya, John Chen meminta bantuan perusahaan khusus TI. Implementasi TI dikerjakan oleh perusahaan TI (sebagai pemenang tender) dalam jangka waktu kontrak 1 tahun, Dalam proses implementasi, John Chen menyerahkan tugas dan tanggung-jawab kepada bawahannya. Semua karyawan dilibatkan dalam pertemuan dan diskusi dengan perusahaan pembangun TI. Dari waktu kontrak 1 tahun yang disepakati, TI yang bisa diimplementasikan adalah pembangunan jaringan komputer, akses internet, email, dan pembangunan data terpusat. Sedangkan untuk website belum bisa dikerjakan sepenuhnya karena sebagian besar waktu yang tersedia habis digunakan untuk menyatukan keinginan para pihak yang terkait dalam implementasi. Meskipun demikian, sistem yang dibangun mulai dirasakan manfaatnya oleh A Company. Komunikasi melalui email mulai dapat dilakukan karyawan dengan supplier dan pelanggan. Pengambilan keputusan sudah mulai bisa dilakukan dengan cepat karena data yang diperlukan sudah terpusat. John Chen juga merasakan terjadinya penghematan dalam penggunaan kertas dan alat tulis, karena perusahaan mulai menerapkan e-document. Namun demikian, kepuasan John Chen tidak bertahan lama, karena sistem TI mulai menimbulkan masalah. Hal itu misalnya terjadi pada email yang mengalami over quota dan dibanjiri virus, sehingga komunikasi perusahaan dengan pelanggan menjadi terputus dan komputer perusahaan menjadi rusak.Hal yang terjadi tidak hanya membuat kerjaan perusahaan menjadi terganggu, tetapi berbagai peluang bisnis menjadi hilang. Citra perusahaan dimana supplier dan pelanggan menjadi berubah dan A Company harus menanggung kerugian investasi. John Chen baru menyadari bahwa implementasi TI yang dilakukan belum memberikan hasil positif secara keseluruhan kepada perusahaannya. Ditambah lagi ia harus menyiapkan budget tambahan untuk memperbaiki sistem jaringan yang rusak. Kekecewaan John Chen bertambah ketika budget yang diusulkan dalam proposal implementasi tidak termasuk biaya perawatan. John Chen akhirnya memutuskan untuk menghentikan proyek pengerjaan website, karena TI yang sudah diimplementasikan merugikan perusahaan dan menghabiskan budget yang sudah dialokasikan sebelum keseluruhan proyek selesai dilaksanakan.
  • Sebuah perusahaan yang ingin meramalkan dan mengelola pertumbuhan bisnisnya .

2. RAD (Rapid Application Development)  

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak dari sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : bussiness modeling, data modeling, proses modeling, aplication generation, Testing dan Turnover.



Contoh model RAD
  • Component based construction (pemrograman berbasis komponen bukan prosedural). 
  • Pembangkitan kode otomatis/semi otomatis.
  •  Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.  

3. V-Model

V-Mdel merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang yang dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linier, maka dalam model V proses dalikukan bercabang dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.
Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.
 Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : requirement analysis & acceptance testing, system design & system testing, architecture design & integration testing, module design & unit testing, dan coding.
Contoh model V-Model :
  • Dalam proyek teknologi di Jerman.
  • Mengembangkan sistem yang di dalamnya terdapat dua komponen.  

4. Incremental


Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Model Incremental dalam rekayasa perangkat lunak, menerapkan rekayasa perangkat lunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak yang lengkap. Proses membangun berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi yang diharapkan.


Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.


 Contol model Increnmental:
  • Software word-processing, dibangun menggunakan incremental model, mendelivery fungsi dasar file management, editing, dan fungsi document production pada increment pertama. Kemampuan editing, dan fungsi document production yang lebih baik pada increment kedua, checking dan grammar spelling pada increment ketiga. Proses akan diulangi sampai produk yang lengkap telah dihasilkan. Jika menggunakan Incremental model, increment yang pertama merupakan inti product. Incremental model fokus pada pendeliverian opertional product pada tiap increment.
  • Pengembangan Incremental sangat berguna ketika staf tidak tersedia untuk implementasi lengkap dengan batas waktu bisnis yang telah ditetapkan untuk proyek tersebut. Kenaikan awal dapat diimplementasikan dengan sedikit orang. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan ( jika diperlukan ) dapat ditambahkan untuk mengimplementasikan kenaikan berikutnya. Selain itu, kenaikan dapat direncanakan untuk mengelola risiko teknis.

5. Spiral 

Model ini cukup baru ditemukan,yaitu tahun 1988 oleh Barry Boehm. Spiral adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistematis yang dikembangkan model waterfall.
Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas.  

Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : customer communication, planning, analysis risk, engineering, construction & release, dan customer evaluation.
 
Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai. Biasanya digunakan untuk perusahan-perusahaan berskala besar.

 




Contoh model Spiral :
  • Concept Development Project (Proyek Pengembangan Konsep).
  • New Product Development Project (Proyek Pengembangan Produk Baru).
  • Product Enhancement Project (Proyek Peningkatan Produk).
  • Product Maintenance Project (Proyek Pemeliharaan Produk). 

 6. Prototype

Model Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.




Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Metode prototyping adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
  
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut: pengumpulan kebutuhan, membangun prototyping, evaluasi prototyping, mengkodekan sistem, menguji sistem, evaluasi sistem, menggunakan sistem, feasibility protyping, requirement prototyping, desain prototyping, dan implementatiton prototyping.




Contoh model Prototype:
  • Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. 
  • Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.

7. Concurrent  

Model ini disebut juga dengan concurrent engineering yang dapat digambarkan secara skematik sebagai serial dari kegiatan teknis utama, tugas-tugas, dan hubungan antar bagian-bagian yang saling terkait di mana aktifitas analisa seperti desain/rancangan atau komunikasi pelanggan dapat diskemakan dengan cara yang sama.


Model ini bisa digunakan untuk pengembangan sistem client/server. Pemodelan Concurrent mendefinisikan serangkaian acara yang akan memicu transisi dari negara ke negara untuk masing-masing kegiatan rekayasa perangkat lunak, tindakan, atau tugas.



 Contoh model Concurent :

  • Selama tahap awal desain (tindakan rekayasa perangkat lunak utama yang terjadi selama kegiatan modeling), inkonsistensi dalam model persyaratan yang ditemukan. Ini menghasilkan analisis event koreksi model, yang akan memicu aksi analisis kebutuhan dari negara yang dilakukan ke negara perubahan menunggu. Pemodelan Concurrent ini berlaku untuk semua jenis pengembangan perangkat lunak dan memberikan gambaran yang akurat tentang keadaan proyek. Setiap kegiatan, tindakan, atau tugas pada jaringan berjalan bersamaan dengan kegiatan, tindakan, atau tugas lain . Event yang dihasilkan pada satu titik dalam memicu transisi jaringan proses antara states. 

8. Format Method Model 

Pada model ini, digunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer. Metode ini sering dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal).

Contoh Format Method Model :
pada sistem avionic dan aerospace, serta pada sistem keamanan yang kritikal pada monitor jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada perbankan.
Secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.







Sumber : 

https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/
http://wajibbelajarkomputer.blogspot.co.id/2014/10/waterfall-dan-contoh-kasusnya.html
https://jockzone1.wordpress.com/rekayasa-piranti-lunak/makalah-kelompok-metode-waterfall/
http://andrenazar.blogspot.co.id/2015/11/model-proses-perangkat-lunak_11.html

http://lsi.si.fti.unand.ac.id/metode-pengembangan-perangkat-lunak/
http://ilhamajji.blogspot.co.id/2014/11/tentang-rad-rapid-application.html