Selasa, 04 Oktober 2016

Contoh-contoh Model Proses Perangkat Lunak

A.      CONTOH-CONTOH MODEL PERANGKAT LUNAK 

1. Waterfall

Waterfall atau AIR terjun adalah model yang dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak, dan membuat perangkat lunak. Model ini berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. 
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem informasi, analisis kebutuhan, desain, koding, mengujian dan pemeliharaan. 




Contoh model Waterfall :   


  • Pembuatan program pendaftaran online ke suatu instansi Pendidikan. Program ini akan sangat membantu dalam proses pendaftaran, karena dapat meng-efektifkan waktu serta pendaftar , jadi tidak perlu repot-repot langsung mendatangi instansi Pendidikan.
  • John Chen adalah General Manager A Company, sebuah perusahaan perkapalan yang berbasis di Singapura. Sebagai perusahaan UKM muda yang terus berkembang, John Chen menginvestasikan sebagian modal perusahaan untuk promosi di media cetak dan elektronik, serta melatih kemampuan karyawan melalui berbagai kursus. Untuk mendukung kerja karyawan, A Company menggunakan komputer dasar (Basic PC) yang dilengkapi dengan office software. Seperti kebanyakan UKM lainnya, A Company juga memiliki akses internet yang hanya dapat digunakan secara terbatas di beberapa PC. A Company memiliki satu buah email resmi yang masih menggunakan domain dari ISP (Internet Service Provider). Untuk komunikasi dilingkungan karyawan, mereka menggunakan fasilitas email gratis yang banyak tersedia di internet. Email gratis ini kadang juga digunakan untuk berkomunikasi dengan supplier dan pelanggan. Sebagai perusahaan UKM yang terus berkembang cepat, John Chen mulai berfikir untuk mengembangkan A Company lebih professional. Harapan John Chen, calon pelanggan potensial, pelanggan, supplier dan karyawan lebih mengenal A Company. Disisi lain, ia juga berharap agar cara yang digunakan lebih efisien, hemat biaya, tetapi menampilkan sosok perusahaan yang meyakinkan atau bonafit. John Chen meyakini, bahwa berkomunikasi menggunakan alamat email atau domain sendiri; promosi melalui website sendiri; data yang terintegrasi dan dapat diakses disemua komputer perusahaan akan dapat membawa perusahaan menjadi lebih profesional. A Company tidak memiliki departemen khusus untuk menangani TI. Untuk mewujudkan keinginannya, John Chen meminta bantuan perusahaan khusus TI. Implementasi TI dikerjakan oleh perusahaan TI (sebagai pemenang tender) dalam jangka waktu kontrak 1 tahun, Dalam proses implementasi, John Chen menyerahkan tugas dan tanggung-jawab kepada bawahannya. Semua karyawan dilibatkan dalam pertemuan dan diskusi dengan perusahaan pembangun TI. Dari waktu kontrak 1 tahun yang disepakati, TI yang bisa diimplementasikan adalah pembangunan jaringan komputer, akses internet, email, dan pembangunan data terpusat. Sedangkan untuk website belum bisa dikerjakan sepenuhnya karena sebagian besar waktu yang tersedia habis digunakan untuk menyatukan keinginan para pihak yang terkait dalam implementasi. Meskipun demikian, sistem yang dibangun mulai dirasakan manfaatnya oleh A Company. Komunikasi melalui email mulai dapat dilakukan karyawan dengan supplier dan pelanggan. Pengambilan keputusan sudah mulai bisa dilakukan dengan cepat karena data yang diperlukan sudah terpusat. John Chen juga merasakan terjadinya penghematan dalam penggunaan kertas dan alat tulis, karena perusahaan mulai menerapkan e-document. Namun demikian, kepuasan John Chen tidak bertahan lama, karena sistem TI mulai menimbulkan masalah. Hal itu misalnya terjadi pada email yang mengalami over quota dan dibanjiri virus, sehingga komunikasi perusahaan dengan pelanggan menjadi terputus dan komputer perusahaan menjadi rusak.Hal yang terjadi tidak hanya membuat kerjaan perusahaan menjadi terganggu, tetapi berbagai peluang bisnis menjadi hilang. Citra perusahaan dimana supplier dan pelanggan menjadi berubah dan A Company harus menanggung kerugian investasi. John Chen baru menyadari bahwa implementasi TI yang dilakukan belum memberikan hasil positif secara keseluruhan kepada perusahaannya. Ditambah lagi ia harus menyiapkan budget tambahan untuk memperbaiki sistem jaringan yang rusak. Kekecewaan John Chen bertambah ketika budget yang diusulkan dalam proposal implementasi tidak termasuk biaya perawatan. John Chen akhirnya memutuskan untuk menghentikan proyek pengerjaan website, karena TI yang sudah diimplementasikan merugikan perusahaan dan menghabiskan budget yang sudah dialokasikan sebelum keseluruhan proyek selesai dilaksanakan.
  • Sebuah perusahaan yang ingin meramalkan dan mengelola pertumbuhan bisnisnya .

2. RAD (Rapid Application Development)  

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak dari sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : bussiness modeling, data modeling, proses modeling, aplication generation, Testing dan Turnover.



Contoh model RAD
  • Component based construction (pemrograman berbasis komponen bukan prosedural). 
  • Pembangkitan kode otomatis/semi otomatis.
  •  Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.  

3. V-Model

V-Mdel merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang yang dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linier, maka dalam model V proses dalikukan bercabang dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.
Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.
 Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : requirement analysis & acceptance testing, system design & system testing, architecture design & integration testing, module design & unit testing, dan coding.
Contoh model V-Model :
  • Dalam proyek teknologi di Jerman.
  • Mengembangkan sistem yang di dalamnya terdapat dua komponen.  

4. Incremental


Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Model Incremental dalam rekayasa perangkat lunak, menerapkan rekayasa perangkat lunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak yang lengkap. Proses membangun berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi yang diharapkan.


Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.


 Contol model Increnmental:
  • Software word-processing, dibangun menggunakan incremental model, mendelivery fungsi dasar file management, editing, dan fungsi document production pada increment pertama. Kemampuan editing, dan fungsi document production yang lebih baik pada increment kedua, checking dan grammar spelling pada increment ketiga. Proses akan diulangi sampai produk yang lengkap telah dihasilkan. Jika menggunakan Incremental model, increment yang pertama merupakan inti product. Incremental model fokus pada pendeliverian opertional product pada tiap increment.
  • Pengembangan Incremental sangat berguna ketika staf tidak tersedia untuk implementasi lengkap dengan batas waktu bisnis yang telah ditetapkan untuk proyek tersebut. Kenaikan awal dapat diimplementasikan dengan sedikit orang. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan ( jika diperlukan ) dapat ditambahkan untuk mengimplementasikan kenaikan berikutnya. Selain itu, kenaikan dapat direncanakan untuk mengelola risiko teknis.

5. Spiral 

Model ini cukup baru ditemukan,yaitu tahun 1988 oleh Barry Boehm. Spiral adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistematis yang dikembangkan model waterfall.
Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas.  

Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut : customer communication, planning, analysis risk, engineering, construction & release, dan customer evaluation.
 
Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai. Biasanya digunakan untuk perusahan-perusahaan berskala besar.

 




Contoh model Spiral :
  • Concept Development Project (Proyek Pengembangan Konsep).
  • New Product Development Project (Proyek Pengembangan Produk Baru).
  • Product Enhancement Project (Proyek Peningkatan Produk).
  • Product Maintenance Project (Proyek Pemeliharaan Produk). 

 6. Prototype

Model Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.




Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Metode prototyping adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
  
Model ini melingkupi tahap-tahap sebagai berikut: pengumpulan kebutuhan, membangun prototyping, evaluasi prototyping, mengkodekan sistem, menguji sistem, evaluasi sistem, menggunakan sistem, feasibility protyping, requirement prototyping, desain prototyping, dan implementatiton prototyping.




Contoh model Prototype:
  • Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. 
  • Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.

7. Concurrent  

Model ini disebut juga dengan concurrent engineering yang dapat digambarkan secara skematik sebagai serial dari kegiatan teknis utama, tugas-tugas, dan hubungan antar bagian-bagian yang saling terkait di mana aktifitas analisa seperti desain/rancangan atau komunikasi pelanggan dapat diskemakan dengan cara yang sama.


Model ini bisa digunakan untuk pengembangan sistem client/server. Pemodelan Concurrent mendefinisikan serangkaian acara yang akan memicu transisi dari negara ke negara untuk masing-masing kegiatan rekayasa perangkat lunak, tindakan, atau tugas.



 Contoh model Concurent :

  • Selama tahap awal desain (tindakan rekayasa perangkat lunak utama yang terjadi selama kegiatan modeling), inkonsistensi dalam model persyaratan yang ditemukan. Ini menghasilkan analisis event koreksi model, yang akan memicu aksi analisis kebutuhan dari negara yang dilakukan ke negara perubahan menunggu. Pemodelan Concurrent ini berlaku untuk semua jenis pengembangan perangkat lunak dan memberikan gambaran yang akurat tentang keadaan proyek. Setiap kegiatan, tindakan, atau tugas pada jaringan berjalan bersamaan dengan kegiatan, tindakan, atau tugas lain . Event yang dihasilkan pada satu titik dalam memicu transisi jaringan proses antara states. 

8. Format Method Model 

Pada model ini, digunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer. Metode ini sering dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal).

Contoh Format Method Model :
pada sistem avionic dan aerospace, serta pada sistem keamanan yang kritikal pada monitor jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada perbankan.
Secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.







Sumber : 

https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/
http://wajibbelajarkomputer.blogspot.co.id/2014/10/waterfall-dan-contoh-kasusnya.html
https://jockzone1.wordpress.com/rekayasa-piranti-lunak/makalah-kelompok-metode-waterfall/
http://andrenazar.blogspot.co.id/2015/11/model-proses-perangkat-lunak_11.html

http://lsi.si.fti.unand.ac.id/metode-pengembangan-perangkat-lunak/
http://ilhamajji.blogspot.co.id/2014/11/tentang-rad-rapid-application.html
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar