Selasa, 04 Oktober 2016

Kelebihan Dan Kekurangan Model Proses Perangkat Lunak

B.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK

  1. Waterfall

    Kelebihan :
    • Mudah diaplikasikan.
    • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
    • Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
    • Bisa digunakan jika suatu persyaratan untuk membuat suatu software sudah dipahami dengan baik dan sudah lengkap semua persyaratan yang ada.
    • Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
    • Document pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi  setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
    • Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

    Kekurangan: 
    • Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
    • Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
    • Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.
    • Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama. 
    • Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
    • Waterfall model bersifat kaku sehingga Penanganan perubahan pada saat proses sedang berlangsung menjadi lebih sulit.
    • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
    • Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya. 
     
  2. RAD (Rapid Application Development) 

    Kelebihan :
    • Tahap-tahap RAD membuatnya mampu untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object), karena setiap komponen software dikerjakan secara terpisah dengan tim-tim tersendiri sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain yang pada akhirnya akan menghemat waktu.
    • Penggunaan tim yang terpisah untuk mengerjakan pekerjaan yang berbeda membuat pekerjaan lebih cepat dalam proses integrasi dan efisien terhadap waktu tanpa mengacaukan aplikasi.
    • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
    Kekurangan :   
    • Tidak begitu cocok untuk proyek dengan skala besar karena dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya komponen yang dikerjakan selain itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula koordinasi yang dibutuhkan.
    • Dalam waktu yang singkat, rasanya sulit untuk pengembang dan pemakai berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan untuk melengkapi sistem. Apalagi bila sistem ternyata tidak dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai resiko teknik yang tinggi.
    • Jika sistem tidak dibangun dengan benar maka RAD akan bermasalah.
    • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan customer. 
  3. V-Model

    Kelebihan :
    • V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dantool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete. 
    • V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. Userdari V Model berpartisipasi dalam change control boardyang memproses semua change request terhadap V Model.
    Kekurangan :
    • V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
    • V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activitydalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalamactivity tersebut dan apa yang tidak.
  4.  Incremental

    Kelebihan :
    • Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim yang banyak untuk menjalankannya.
    • Personil bekerja optimal.
    • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan.
    • Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian.
    • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.
    Kekurangan : 
    • Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
    • Sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament. 
    • Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
    • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
    • Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
    • kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
  5. Spiral 

    Kelebihan :
    • Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar.
    • Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
    • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
    • Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
    • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
    • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius. 
    Kekurangan :
    • Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen dan developer.
    • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
    • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.  
    • Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
    • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.
  6. Prototype

     Kelebihan :
    • Sifatnya yang sangat interaktif sehingga pengembang dan pengguna (pemakai) dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapantahapan tersebut.
    • User dapat berpartisipasi aktif.
    • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
    • Mempersingkat waktu pengembangan SI.
    • Menghemat waktu pengembangan.
    • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
    • Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
    • Untuk digunakan secara standalone.
    • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
    • User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem.
    Kekurangan :  
    • Pada prototype tentu saja banyak kebutuhan yang tidak di tampilkan seluruhnya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian.
    • Prototype yang di setujui oleh client harus dikembangkan oleh developer tanpa ada data tambahan dari client dan software dari prototype harus memiliki fungsi yang lengkap.
    • Banyak ketidak sesuaian pada bentuk prototype.
    • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
    • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
    • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
    • Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
    • Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan.
    • Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
    • Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama. 
    • Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem. 
  7.  Concurrent

    Kelebihan :
    • Hasil yang di dapat akan menghasilkan suatu sistem yang sangat baik karena terdapat perancangan yang terjadi secara besar dan terencana secara matang.
    Kekurangan :
    • Memungkinkan terjadinya perubahan besar-besaran, maka akan membuat biaya dan waktu yang diperlukan membengkak.
     

     

 

 
 
 
 
 
Sumber :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar